Di kelas itu harusnya ada satu sumber yang langsung dari Washington, communicate via skype. Tapi karena ada error, jadinya dia cuma ngomong aja, nggak interact sama audience disini. Dan sayangnya, di tengah-tengah kelas gue disuruh pulang (walaupun akhirnya balik lagi gara-gara temen bokap gue mau beli netbook setelah gue cerita ada netbook Acer cuma 3,5 jeti hoho). Jadinya sempet ketinggalan beberapa hal (termasuk waktu si mister dari Washington ngomong). Tapi gue tetep dapet pelajaran yang berarti dari kelas ini.

Gue jadi sadar kalo orang-orang di luar sana (mungkin kita juga pada mereka) suka bingung dengan bahasa-bahasa yang mereka nggak kenal. And to bridge the gap between each others *gatau indo nya hehe* kita harus saling mengerti, mencoba belajar bahasa baru atau menggunakan bahasa-bahasa yang lebih universal, sehingga nggak ada salah paham.

Selain itu, bridging the gap juga bisa dilakukan dengan memadukan berbagai budaya menjadi satu budaya yang baru namun tetap pada jalurnya. Dan kita tidak harus peduli dengan komentar orang teradap apa yang kita lakukan selama kita senang menjalaninya dan berdampak baik pada diri sendiri serta orang lain.

Anyway, selesai kelas gue ngedengerin orang ngobrol sama Mr. Brown. He told us his twitter and blog url (which is really awesomsauce! Lol) then we took an photograph. Hehe.

Di kelas itu harusnya ada satu sumber yang langsung dari Washington, communicate via skype. Tapi karena ada error, jadinya dia cuma ngomong aja, nggak interact sama audience disini. Dan sayangnya, di tengah-tengah kelas gue disuruh pulang (walaupun akhirnya balik lagi gara-gara temen bokap gue mau beli netbook setelah gue cerita ada netbook Acer cuma 3,5 jeti hoho). Jadinya sempet ketinggalan beberapa hal (termasuk waktu si mister dari Washington ngomong). Tapi gue tetep dapet pelajaran yang berarti dari kelas ini.

Gue jadi sadar kalo orang-orang di luar sana (mungkin kita juga pada mereka) suka bingung dengan bahasa-bahasa yang mereka nggak kenal. And to bridge the gap between each others *gatau indo nya hehe* kita harus saling mengerti, mencoba belajar bahasa baru atau menggunakan bahasa-bahasa yang lebih universal, sehingga nggak ada salah paham.

Selain itu, bridging the gap juga bisa dilakukan dengan memadukan berbagai budaya menjadi satu budaya yang baru namun tetap pada jalurnya. Dan kita tidak harus peduli dengan komentar orang teradap apa yang kita lakukan selama kita senang menjalaninya dan berdampak baik pada diri sendiri serta orang lain.

Anyway, selesai kelas gue ngedengerin orang ngobrol sama Mr. Brown. He told us his twitter and blog url (which is really awesomsauce! Lol) then we took an photograph. Hehe.